PERAWATAN SISTEM PENDINGINAN PADA MESIN INDUK DI KAPAL KM. SUMBER BAYU UTAMA

Penggunaan motor diesel sebagai mesin penggerak kapal perikanan yang dioperasikan secara terus menerus baik dalam pelayaran maupun operasi penangkapan ikan akan menyebabkan motor diesel tersebut mengalami gangguan ataupun kerusakan yang dapat menyebabkan bekerjanya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan jika tidak dilakukan perawatan. Apabila hal tersebut dibiarkan terus menerus akan dapat menyebabkan mesin penggerak mengalami kerusakan yang sangat berat. Perawatan perlu dilakukan sesuai standar dan prosedur yang terjadwal. Salah satu yang perlu diperhatikan untuk mencegah kerusakan yang sering terjadi adalah pada sistem pendinginan mesin induk. Adapun tujuan perawatan dan pemeliharaan yang dilaksanakan pada motor induk khususnya pada sistem pendinginan yang bekerja antara lain untuk memperpanjang usia pakai dari pada motor tersebut juga untuk menjamin kesiapan dari pada motor induk yang akan dioperasikan agar tidak mengalami kendala. Ketetapan dan ketaatan terhadap jadwal perawatan pada sistem pendinginan mesin induk akan dapat mempertahankan kemampuan dan tenaga yang di hasilkan oleh motor tersebut. Dengan demikian efisiensi panas yang tinggi dari motor diesel tersebut dapat berdaya guna secara maksimal dan tahan lama serta kesiapan motor untuk beroperasi dapat dicapai secara maksimal. Sistem pendinginan yang bekerja pada mesin induk di sebagian besar kapal-kapal perikanan di Batam menggunakan sistem pendinginan tidak langsung. Adapun komponen dari sistem pendinginan tidak langsung pada mesin induk meliputi pompa air laut, pompa air tawar, radiator, filter air laut, tangki air tawar, perpipaaan dan keran-keran.