PENERAPAN SISTEM KETELUSURAN (TRACEABILITY ) PADA PROSES PRODUKSI SURIMI IKAN KUNIRAN (Upeneus sulphureus) DI PT. INDO LAUTAN MAKMUR SIDOARJO, JAWA TIMUR

Ikan kuniran (Upeneus sulphureus) adalah salah satu jenis ikan yang ekonomis dan telah menjadi salah satu ikan yang mudah didapatkan. Ikan termasuk jenis ikan demersal yang memiliki kandungan gizi serta kandungan lemak yang rendah, rasa dagingnya khas, enak, lezat dan gurih sehingga digemari oleh masyarakat. Penerapan traceability sangat begitu penting diterapkan untuk menjamin keamanan pangan serta kualitas pada produk, maka perlu dilakukan pemantauan terhadap traceability pada setiap perusahaan agar berjalan dengan baik. PT. Indo Lautan Makmur bergerak dalam produk value added dimana perusahaan tersebut melakukan proses surimi untuk dijadikan bahan baku utama dalam pembuatan produk. Tujuan dalam melaksanakan kerja praktik akhir (KPA) yaitu mengidentifikasi proses produksi surimi dengan menggunakan bahan baku ikan kuniran (Upeneus sulphureus) serta mengidentifikasi sistem traceability pada industri pengolahan hasil perikanan. Penerapan sistem ketelusuran terbagi menjadi dua yaitu eksternal dan internal, dalam hal ini eksternal meliputi ketelusuran pada nelayan, supplier, dan buyer. Sedangkan internal meliputi tim manajemen, diagram alur proses produksi, prosedur identifikasi perekaman dan rekaman alur proses pengolahan. Pada perekaman alur proses pengolahan terdapat 15 tahapan mulai dari penerimaan bahan baku, penimbangan I, colum washing, meat bone separating, bleaching I, rotary screning I, bleaching II, rotary screning II, refining, screw press, penimbangan II, pencampuran, pencetakan, pembekuan, penyimpanan, Penerapan traceability internal dan eksternal belum sesuai dengan acuan BKIPM NOMOR 170/PER-BKIPM/2019 banyak sekali data- data atau form yang belum lengkap baik data internal maupun eksternal.